Iqhtishad yang tereduksi

0
20.48

Di tengah2 krisis minyak ditahun 70 an., negara - negara islam menyerukan dibentuknya suatu sistem alternative untuk meredam gejolak ekonomi kapitalisme saat itu. Suatu sistem yang berlandaskan al quran dirumuskan dalam bentuk ekonomi islam. Sejak saat itu kajian tentang ekonomi islam mengemuka dan melahirkan pioner ekonom muslim seperti Abdul Mannan dan umer chapra. Sejatinya kajian ekonomi mesti menemukan sistem yang betul2 sesuai dengan Al Quran.akan tetapi,dalam perjalanannya kajian ekonomi islam mengalami "penyusutan ekonomi" yaitu orientasi kajian ekonomi yang bergeser ke kajian masalah finansial dan lebih tereduksi ke kajian perbankan islam. Jika kita melihat kondisi saat itu, dimana negara - negara islam sangat membutuhkan dukungan finansial, maka inisiatif untuk membentuk lembaga keuangan islam seperti LDB adalah hal yang patut dihormati dan didukung. Akan tetapi, hal itu justru "menggeser" orientasi kajian yg semestinya. Dalam Al Quran kata ekonomi/iqtishad merujuk kepada dual hal, yaitu al ba-i (jual beli) dan Zakat (sedekah, infak.) Kedua istilah itu bisa diibaratkan dengan sisi aktiva dan pasiva dalam kajian akuntansi. Sebagaimana yg kita ketahui, didalam ilmu akuntasi aktiva merupakan apa yang qta peroleh (harta) sementara passiva terkait kewajiban berupa pengorbanan ekonomis dengan tujuan jangka panjang. Ketika dilakukan pengukuran tranksaksi dalam neraca, kedua persamaan akuntansi yaitu aktiva /debet dan passiva/kredit harus selalu dalam posisi yang seimbang(balance). Krn jika tidak, dapat dipastikan ada kesalahan didalam aktivitas transaksi yg dilakukan. Begitu pun di dalam Islam, arahan untuk bekerja dan kewajiban untuk mengeluarkan zakat bukan arahan yang tanpa maksud dan tujuan. Kesemuanya memiliki efek dalam proses penyempurnaan hidup. Umat islam sudah seyogyanya memerhatikan pilihan transaksi kehidupan,ketidakseimbangan apa yg diperoleh dan kewajiban yang harus dikeluarkan akan mengakibatkan terjadinya ketimpangan . Makassar,27 mei 2014

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar: