Tampilkan postingan dengan label Perempuan dan kesehatan. Tampilkan semua postingan

Sayangilah reproduksimu !

0
09.57
Ketidakpekaan perempuan terkait masalah yang urgen yaitu reproduksi menyebabkan banyak perempuan yang jatuh pada tuna sosial.

Salah satu jenis penyakit yang sangat banyak menjangkit perempuan ialah kanker yang menyerang alat reproduksi yaitu kanker serviks yang disebabkan human papilloma virus(HPV)

Menurut data WHO, kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15-45 tahun setelah kanker payudara. Tak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi tiap tahun di seluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah ada 1,3 miliar perempuan berusia 13 tahun ke atas yang berisiko terkena kanker serviks. WHO memperkirakan, ada lebih dari 265.000 kasus kanker serviks dengan kematian 140.000 penderita tiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22.000 kematian karenanya pada wanita di Asia Tenggara.

Melihat potensi kematian yang sangat besar tersebut, maka sudah seharusnya kita melakukan  pencegahan- pencegahan berupa  vaksinasi HPV dan deteksi dini atau skrining yaitu dengan dua metode yaitu pap smear dan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA).

Namun, diantara berbagai macam cara pencegahan , vaksinasi HPV terbukti paling ampuh dalam mengurangi resiko kanker serviks , tapi biaya vaksinasi yang sangat mahal membuat banyak  perempuan khususnya di indonesia yang mengurungkan niat untuk melakukan vaksinasi . Padahal, dari data  Who diperoleh informasi  bahwa Kanker serviks adalah penyebab kematian nomor satu yang sering terjadi pada wanita di Indonesia. Sepanjang tahun 1988 – 1994 dari 10 jenis penyakit kanker, kanker serviks paling tinggi kasusnya, mencapai 26.200 kasus. Tercatat terdapat 90-100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk. WHO/ICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer 2002, Indonesia mencatat 15.050 kasus baru dengan kematian 7.566 penderita per tahun maka setiap harinya sekitar 20 wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks. 

Disisi lain, peran pemerintah dalam menangani masalah tersebut bisa dinilai cukup lamban . Data Who diatas sebagai bukti ada rentang waktu yang cukup panjang dan tidak kunjung terseleseikan hingga hari ini , lihat http://health.liputan6.com/read/709968/menkes-vaksin-hpv-mahal-tes-iva-saja-dulu .. Statement menteri kesehatan dan imbauan untuk melakukan tes demi tes MAKIN MERUSAK AKAL SEHAT , karena jika terbukti , pasien kembali diperhadapkan dengan masalah yang berulang-ulang tiap tahunnya yaitu BIAYA YANG TINGGI . selain itu , jika  pemerintah benar-benar memerhatikan rakyatnya , maka langkah riil yang sebaiknya pemerintah lakukan adalah subsidi atau bahkan menggratiskan sudah dicanangkan sejak dulu, bukan malah makin menurunkan anggaran kesehatan (lihat http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/component/content/article/73-berita/1685-terjadi-penurunan-anggaran-kemenkes-2014.html) dan menaikkan anggaran biaya perjalanan dinas yang kurang nampak  hasilnya bagi rakyat indonesia http://finance.detik.com/read/2013/10/21/124731/2390951/4/anggaran-perjalanan-dinas-pns-melonjak-33-jadi-rp-32-triliun-di-2014. (an)

#kajian komunitas kultur annisa@gedung ipteks unhas , 20 november 2013 (13.00-15.00
 
Continue reading →